TUGAS
TERAKHIR SOFTSKILL AKUNTANSI INTERNASIONAL (Pak Widada)
ANISA
SAFITRI 24209571
Penulis : SRI WAHYUNI
(21208194) / 2012
Judul : Kinerja
keuangan PT. Unilever, Tbk tahun 2007-2011 berdasarkan metode Economic Value
Adde (EVA) dan Financial Value Added (FVA)
ABSTRAKSI
Kinerja
adalah ukuran keberhasilan dari setiap bisnis. Berbagai teknik kerja telah
dikembangkan untuk memberikan gambaran yang tepat untuk setiap bisnis yang
dijalankan. Economic Value Added (EVA) dan Financial Value Added (FVA)
merupakan teknik yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dengan
memperhatikan biaya modal dan penyusutan aktiva tetap. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui kinerja PT. Unilever, Tbk tahun 2007-2011 dengan menggunakan
Economic Value Added (EVA) dan Financial Value Added (FVA). Metode analisis
data yang digunakan yaitu metode deskriptif. Metode ini merumuskan dan
menafsirkan data yang telah tersedia hingga data tersebut memberikan gambaran
yang nyata mengenai keadaan perusahaan melalui pengumpulan data, menyusun dan
menganalisa data tentang laporan keuangan yang tersedia. Hasil yang diperoleh
penulis menunjukkan bahwa dengan metode EVA, manajemen perusahaan PT. Unilever,
Tbk telah mampu menciptakan nilai tambah ekonomis perusahaan yang didasarkan
oleh nilai EVA pada tahun 2007-2011 selalu positif, begitu pula dengan metode
FVA, manajemen perusahaan sudah mampu meningkatkan kekayaan pemegang sahamnya
yang didasarkan oleh nilai FVA yang selalu positif dari tahun 2007-2011. Daftar
Pustaka (2001-2009)
PENDAHULUAN
Penerapan
penilaian kerja keuangan perusahaan perlu dilakukan untuk mengetahui prestasi
dan kinerja perusahaan yang berguna bagi kepentingan para pemegang saham maupun
bagi manajemen perusahaan. Adanya kinerja keuangan yang baik akan mendorong
investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut. Untuk mencapai hal itu
perusahaan membutuhkan suatu alat analisis keuangan. Alat analisis tersebut
salah satunya adalah laporan keuangan. Laporan keuangan digunakan sebagai dasar
untuk menentukan dan menilai posisi keuangan perusahaan, dimana hasil analisis tersebut
digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengambil suatu keputusan.
Laporan keuangan perusahaan adalah salah satu sumber informasi yang penting
disamping informasi lain seperti informasi industry, kondisi perekonomian,
pangsa pasar perusahaan, kualitas manajemen, dan lainnya.
Sejarah dan pengertian economic
value added (EVA)
EVA pertama kali dikembangkan oleh Stern Management
Service, yaitu sebuah perusahaan konsultan di Amerika Serikat pada tahun 1989.
Pada tahun 1991, lebih dari 300 perusahaan didunia menerapkannya. Konsep EVA
sekarang menjadi sistem manajemen suatu perusahaan dibandingkan dengan sistem
penilaian yang lain.
EVA adalah metode manajemen keuangan untuk mengukur
laba ekonomi dalam suatu perusahaan yang menyatakan bahwa kesejahteraan hanya
dapat tercipta manakala perusahaan mampu memenuhi semua biaya operasi dan biaya
modal (Amir Widjaya Tunggal, 2001). EVA di klaim sebagai alat ukur tradisional
seperti rasio keuangan. Kinerja dan prestasi manajemen diukur dengan
rasio-rasio keuangan tidak dapat dipertanggungjawaban karena rasio keuangan
yang dihasilkan sangat bergantung pada metode atau perlakuan akuntansi yang
digunakan.
Pengertian financial value added
(FVA)
Menurtu Irmani (2005) adalah merupakan metode baru
dalam mengukur kinerja dan nilai tambah perusahaan. Metode ini mempertimbangkan
kontribusi dari fixed assets dalam
menghasilkan keuntungan bersih perusahaan.
Terdapat
tiga keputusan yang akan menjadi value drivers bagi terciptanya financial value
added. Ketiga keputusan tersebut adalah :
1. Operating
decision, suatu keputusan yang harus diambil perusahaan dalam menghasilkan
volume penjualan dan mengelola biaya biaya timbul.
2. Financing
decision, suatu keputusan pembiayaan perusahaan dimana perusahaan harus
menentukan sumber dana yang paling efisien.
3. Investment
decision, keputusan manajemen terhadap pilihan-pilihan investasi yang secara
normatif harus mampu meenghasilkan nilai perusahaan.
Perbandingan EVA dan FVA
Economic value added (EVA) dan financial value added
(FVA) dapat digunakan dalam pengukuran kinerja keuangan akibat aktivitas dan
strategi perusahaan.dengan penggunaan metode ini, perusahaan bertujuan untuk
meningkatkan nilai atau value added dari modal yang ditanamkan pemegang saham
dalam operasi perusahaan dan akan sangat membantu para pemegang saham untuk
berinvestasi pada proyek yang lebih menguntungkan.
Perbedaan-perbedaan
antara EVA dan FVA
EVA
:
a. menyatakan
kesejahteraan tercipta jika perusahaan mampu memenuhi semua biaya operasi dan
biaya modal
b. memfokuskan
penilaian pada nilai tambah dengan memperhitungkan beban sebagai konsekuensi
investasi
c.
mengakomodasi kontribusi biaya modal
(WACC)
d. berhubungan
langsung dengan nilai pasar berdasarkan kreditur terutama pemegang saham
FVA
:
a. keuntungan
dapat juga diciptakan dari fixed asset
b. memfokuskan
penilaian pada nilai tambah dengan mengintegrasikan seluruh kontribusi asset
bagi perusahaan
c.
secara jelas mengakomodasi kontribusi
konsep value growth duration
d. berhubungan
dengan nilai buku dari asset
OBJEK PENELITIAN
Objek dalam penulisan adalah PT. UNILEVER , Tbk,
bergerak dibidang bisnis produksi dan distribusi barang konsumsi. Sudah
beroperasi di Indonesia sejak tahun 1993.
METODE PENGUMPULAN DATA/VARIABEL
Menggunakan data sekunder yang diperoleh dari www.unilever.co.id
berupa neraca laporan laba rugi PT. UNILEVER, Tbk pada periode 2007-2011.
METODE ANALISIS DATA
Menggunakan metode deskriptif yaitu metode yang
merumuskan dan menafsirkan data yang telah tersedia hingga data tersebut
memberikan gambaran yang nyata mengenai keadaan perusahaan melalui pengumpulan
data tentang laporan keuangan yang tersedia.
ANALISIS DATA
Langkah-langkah
perhitungan EVA :
1. Menghitung
net operating profit after tax (NOPAT)
NOPAT
= EAT + BIAYA BUNGA
2. Menurut
working capital requitment (kebutuhan modal kerja)
WCR
= AKTIVA LANCAR – KEWAJIBAN LANCAR
3. Menghitung
invested capital
INVESTED
CAPITAL = KAS + MODAL KERJA + AKTIVA TETAP
4. Menghitung
biaya modal rata-rata tertimbang (WACC)
WACC
= [D x rd) (1- TAX) (E x re)
5. Menghitung
capital charges
CAPITAL
CHARGES = WACC x INVESTED CAPITAL
6. Menentukan
nilai EVA
EVA
= NOPAT – CAPITAL CHARGES
Metode
perhitungan FVA
FVA
= NOPAT – (ED-D)
a. Net
operating profit after tax (NOPAT)
NOPAT
= EAT + BIAYA BUNGA
b. Equivalent
depreciation
ED
= (Q-VC)(1-T) – FC (1-T) +(D x T)
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah,
Faisal. 2003. Manajemen Perbankan , Malang.
Bringham.
F. Eugene, Hausten Joel F. 2001. Manajemen Keuangan, Edisi 8 Buku 1, Jakarta :
Erlangga.
Hanafi, M.
Mamduh. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua. Yogyakarta : UPP A M P Y
K PN.
Rudianto.
2006. Akuntansi Manajemen, Jakarta : PT. Grasindo.
Sandias,
Rodrigues, Alfonso. 2002. Financial Value Added , Jurnal Akuntansi dan
Keuangan.
Sartono,
Agus. R. 2001. Aplikasi Manajemen Keuangan, Edisi Empat, Jogjakarta : BPFE
- - - - - - - - - - - - - - - - - -
-- - - - -- - - -- - - -- - - -- - - - - -- - - - -- - - - - - - -- - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - -- - - - - - - - - - - - -
Penulis : NUR PUSPA ATY (111299398)/ 2011
Judul : ANALISIS
LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS PADA PT. MATAHARI PUTRA PRIMA TBK.
PERIODE 1997 S/D 2002 UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN
ABSTRAKSI
Untuk
dapat mengembangkan ataupun memajukan suatu perusahaan dan juga memaksimalkan
laba yang diperolehnya, minimal untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya
diperlukan suatu kinerja yang baik. Berdasarkan hal tersebut diatas penulis
tertarik untuk membahas laporan keuangan PT. Matahari Putra Prima Tbk. yang
berupa neraca dan laporan rugi laba untuk dapat mengetahui kinerja perusahaan
dari tahun ke tahun. Dengan menggunakan rasio likuiditas, solvabilitas dan
rentabilitas sebagai alat analisisnya , penulis menarik kesimpulan yaitu pada
periode Desember 1997 sampai dengan Desember 2002 kinerja perusahaan belum
menunjukkan hasil yang mengembirakan atau belum menunjukkankenaikkan yang
berarti pada enam periode, sehingga perlu dicari solusi atau pemecahan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan agar mampu untuk bangkit dan meningkatkan
labanya dengan melakukan berbagai perbaikan – perbaikan dan inovasi untuk
kemajuan perusahaan. Daftar Pustaka 1990 – 1998.
PENDAHULUAN
Pada
masa sekarang persaingan dibidang bisnis semakin ketat sehingga memaksa
perusahaan-perusahaan baik perusahaan yang berskala industry rumah tangga
sampai dengan perusahaan yang berskala internasional berusaha untuk dapat
mengembangkan atau memajukan usahanya dan memaksimalkan laba yang diperolehnya,
minimal untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dan untuk mencapai hal
tersebut banyak langkah dan kebijakan yang harus ditempuh oleh pihak
perusahaan. Langkah dan kebijaksanaan tersebut senantuasa dibuat berdasarkan
data atau informasi yang berupa laporan keuangan. Oleh karena itu, laporan
keuangan sangat penting bagi pihak manajemen sebagai dasar pertimbangan bagi
perusahaan untuk mengambil langkah kebijakan dan keputusan yang tepat dan
cermat didalam membuat rencana dan pengawasan bagi perusahaan dimasa yang akan
datang atau periode selanjutnya.
Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan membicarakan
pengelolaan keuangan, yang pada dasarnya dapat dilakukan baik oleh individu,
perusahaan maupun pemerintah. Keputusan-keputusan keuangan yang diambil oleh
manajer keuangan yang berupa keputusan investasi, keputusan pendanaan dan
keputusan manajemen aktiva yang dimaksudkan untuk meningkatkan kemakmuran
perusahaan. Ini ditunjukkan oleh meningkatnya nilai perusahaan atau harga saham
( bagi perusahaan yang go publik).
Menurut Miswanto dan Widodo
(1998:2), manajemen keuangan adalah manajemen yang mengkaitkan (acquisition),
pembelanjaan , dan pembiayaan (financing) dan manajemen aktiva dengan tujuan
secara menyeluruh dari suatu perusahaan.
Pengertian Laporan Keuangan
Laporan
keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang digunakan oleh
pihak-pihak yang berkepentingan untuk melakukan analisis keuangan dan keputusan
keuangan pada suatu perusahaan dan juga untuk mengetahui seberapa baik kinerja
manajemen perusahaan. Laporan keuangan biasanya meliputi neraca dan perhitungan
rugi laba mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama satu periode tertentu
biasanya meliputi periode satu tahun.
Menurut Riyanto (1997:327),
laporan financial memberikan ikhtisar mengenai keadaan financial suatu
perusahaan. Dimana neraca mencerminkan nilai aktiva, hutang, dan modal sendiri
pada suatu saat tertentu dan laporan rugi & laba yang mencerminkan
hasil-hasil yang dicapai selama satu periode tertentu biasanya meliputi periode
satu tahun.
OBJEK PENELITIAN
Objek dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
PT. Matahari Putra Prima Tbk. Yang berupa neraca periode 1997-2002 dan laporan
rugi laba 1997-2002.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode eksplanatory yaitu menggunakan data sekunder dengan teknik pengumpulan
data keperpustakaan dan instansi yang terkait dan berupa neraca laporan laba
rugi dan uraian umum perusahaan yang didapat dari pusat referensi pasar modal
yang terdapat di BEI.
TEKNIK ANALISIS DATA
Adapun teknik analisis data yang digunakan penulis
adalah rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas untuk menganalisis laporan
keuangan PT. Matahari Putra Prima Tbk
yang berupa neraca dan laporan laba rugi yang dirumuskan sebagai berikut
:
Rasio Likuiditas :
1. Current
ratio
Current
ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Ratio ini
menunjukkan seberapa jauh tagihan dari para kreditur jangka pendek mampu
ditutup oleh aktiva yang secara cepat dapat merubah menjadi kas Negara.
CURRENT
RATIO = AKTIVA LANCAR : HUTANG LANCAR
2. Quick
Ratio
Quick
ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dikurangi dengan persediaan dan
dibandingkan dengan hutang lancar. Dalam acid test ratio ini, elemen persediaan
tidak diperhitungkan karna persediaan dianggap sebagai elemen aktiva lancar
yang mempunyai tingkat likuiditas yang paling rendah dan kemungkinan harganya
mengalami perubahan.
QUICK
RATIO = Aktiva Lancar – Persediaan
Hutang Lancar
3. Cash
ratio
Cash
ratio adalah perbandingan antara kas, efek dengan hutang lancar. Cash ratio
menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk membayar hutang jangka pendeknya
dengan kas yang ada dan surat berharga yang dapat segera diuangkan. Tidak
terdapat standar likuiditas untuk cash ratio sehingga penilaiannya tergantung
kebijakan manajemen.
CASH
RATIO = Kas + Efek
Hutang Lancar
4. Net
working capital to total assets ratio
Net
working capital to total assets ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar
dikurangi hutang lancar dengan total aktiva. Net working capital merupakan
ukuran kasar sumber kas yang potensial dari perusahaan.
NET
WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSETS
= Aktiva
Lancar – Hutang Lancar
Total Aktiva
Rasio Solvabilitas :
1. Equity
to total asset
Equity
to total asset adalah perbandingan antara modal sendiri dengan total aktiva.
Rasio ini menunjukkan pentingnya sumber modal pinjaman dan tingkat keamanan
yang dimiliki oleh kreditor.
EQUITY
TO TOTAL ASSETS = MODAL SENDIRI : TOTAL AKTIVA
2. Equity
to fixed assets ratio
Equity
to fixed assets ratio adalah perbandingan antar modal sendiri dengan aktiva
tetap. Jika ratio lebih dari 100%, maka modal sendiri melebihi total aktiva
tetap dan menunjukkan aktiva tetap seluruhnya dibiayai oleh pemilik perusahaan.
EQUITY
TO FIXED ASSETS RATIO = MODAL SENDIRI : AKTIVA TETAP
3. Total
debt to equity ratio
Total
debt to equity ratio adalah perbandingan antar total hutang dengan modal
sendiri. Rasio ini digunakan untuk mengetahui berapa bagian setiap rupiah dari
modal sendiri yang digunakan untuk menjamin hutang.
TOTAL
DEBT TO EQUITY RATIO = TOTAL HUTANG :
MODAL SENDIRI
4. Total
debt to total capital asset ratio
Total
debt to total capital asset ratio adalah perbandingan antar total hutang dengan
total aktiva. Dengan ratio ini kita dapat mengetahui berapa bagian aktiva yang
digunakan untuk menjamin hutang perusahaan.
TOTAL
DEBT TO TOTAL CAPITAL ASSET RATIO = TOTAL HUTANG : TOTAL AKTIVA
Rasio Rentabilitas :
1. Gross
Profit Margin
Gross
Profit Margin adalah perbandingan antara laba kotor dengan penjualan bersih.
Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari penjualan yang merupakan laba kotor.
GROSS
PROFIT MARGIN = LABA KOTOR : PENJUALAN
BERSIH
2. Net
profit margin
Net
profit margin adalah perbandingan antara laba setelah dikurangi pajak dengan penjualan
bersih.
NET
PROFIT MARGIN = LABA BERSIH : PENJUALAN BERSIH
DAFTAR PUSTAKA
Munawir.
S. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta, Edisi 4, Liberty, 1995.
Riyanto,
Bambang. Dasar dasar pembelanjaan perusahaan. Yogyakarta. Edisi Revisi, LPFE
Universitas Gajah Mada, 1997.
Somantri,
Hendri. Dasar-dasar akuntansi. Bandung. Amico. 1994.
Widodo,
Eko & Miswanto. Manajemen Keuangan 1 Jakarta, Gunadarma, 1998.
-
- - - - - -- - - - -- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - -- - - - - - - - - -
- - -
- - -
- - - - -
- - - - - - -
- - -
- - - - - - - - -
Penulis : SELAMET SUNARDI (11207005)/2010
Judul : ANALISA
PENGARUH INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA BI TERHADAP HARGA SAHAM PT. SEMEN
GRESIK Tbk
ABSTRAKSI
Dalam
era globalisasi ini hamper setiap Negara menaruh perhatian yang besar terhadap
eksistensi pasar modal, karena perananya yang strategis bagi ketahanan ekonomi
suatu Negara. Secara berlahan namun pasti pasar modal telah tumbuh menjadi
bagian penting dalm perekonomian Indonesia. Dengan melakukan investasi dipasar
modal terutama saham seorang investor berharap mendapat keuntungan, namun
keuntungan dapat saja berbalik menjadi sebuah kerugian karena investasi dalam
bentuk saham tidak bebas dari berbagai resiko, salah satunya resiko inflasi dan
tingkat suku bunga BI. Dalam penelitian ini penulis menggunaan analisis regresi
linier berganda untuk mengetahui arah hubungan inflasi dan suku bunga terhadap
harga saham PT. Semen Gresik Tbk. dan analisis koofesien determinasi untuk
mengetahui berapa besar pengaruh inflasi dan tingkat suku bunga terhadap harga
saham PT. Semen Gresik Tbk. sedangkan untuk menganalisis data inflasi, tingkat
suku bunga BI dan harga sahm PT. Semen Gresik Tbk adalah uji f dan uji t dengan
cara membandingkan nilai t hitung dan nilai t table. Apabila nilai t hitung
lebih besar dari nilai t table, maka hipotesis alternative (Ha) diterima dan
hipotesis nol (Ho) ditolak. Dari analisis yang dilakukan diperoleh hasil factor
inflasi dan tingkat suku bunga BI berpengaruh signifikan baik secara simultan
maupun parsial. Dimana secara simultan inflasi dan tingkat suku bunga BI
mempengaruhi harga saham sebesar 75.6% dan secara parsial inflasi dan tingkat
suku bunga BI masing-masing mempengaruhi harga saham sebesar sebesar 74.1% dan
61.3%.
PENDAHULUAN
Secara perlahan
tapi pasti pasar modal telah tumbuh menjadi bagian penting dan berkembangnya
perekonomian Indonesia. Indonesia sebagai Negara yang tengah membangun dan
mengejar ketinggalannya dari Negara-negara yang tengah membangun dan mengejar
ketinggalannya dari Negara-negara lain. Maka faktor pembiayaan perusahaan
merupakan salah satu faktor penentu. Dengan melakukan investasi pada surat
berharga, seorang pemodal berharap mendapat keuntungan atau return. Sesuatu yang
sangat mungkin terjadi dipasar modal. Saham adalahs alah satu dari instrument
pasar modal. Saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan
tinggi namun juga berpotensi resiko tinggi. Saham memungkinkan pemodal untuk
mendapatkan keuntungan dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Namuns seiring
dengan berfluktuasinya harga saham. ,maka saham juga dapat membuat pemodal
mengalami kerugian besar dalam waktu singkat (M. Fakhruddin 2001).
Pasar Modal
Menurut ensiklopedia ekonomi keuangan dan
perdagangan (1991:11) berarti suatu tempat atau sistem bagaimana cara
dipenuhinya kebutuhan-kebutuhan dan untuk capital suatu perusahaan.
Menurut Marzuki Usman (1997:11) menjelaskan bahwa
pasar modal adalah perdagangan instrument keuangan jangka panjang, baik dalam
bentuk modal sendiri maupun hutang, baik yang diterbitkan pemerintah maupun
swasta.
Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan
kegiatan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan public yang berkaitan
dengan efek yang diterbitkannya, seerta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan efek.
Fungsi Pasar Modal
Menurut
Munir Fuady (1996:11) dalam bukunya adalah :
1. Sarana
untuk menghimpun dana-dana dari masyarakat untuk disalurkan ke dalam kegiatan-
kegiatan yang produktif
2. Sumber
pembiayaan yang mudah murah dan cepat bagi dunia usaha dan pembangun nasional
3. Mendorong
terciptanya kesempatan berusaha dan sekaligus menciptakan kesempatan kerja
4. Mempertinggi
efisiensi alokasi sumber produksi
5. Memperkokoh
beroperasinya mekanisme financial market dalam menata sistem moneter
6. Menekan
tingginya tingkat bunga menuju suatu rate yang reasonable.
Instrumen pasar modal
Yang dimaksud dengan instrument pasar modal adalah
semua surat-surat berharga yang diperdagangkan di bursa. Instrument pasar modal
umumnya berjangka panjang.
Saham
Saham adalah tanda penyertaan
modal pada suatu perusahaan perseroan terbatas. (M.Paulus Sitomorong:2008).
Saham adalah salah satu efek
yang pada umumnya dijual dipasar modal. Karakteristik saham menurut M. F dan M.
Sophian (2001:8) antara lain :
1. Deviden
dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba
2. Memiliki
suara dalam rapat umum pemegang saham
3. Memiliki
hak terakhir dalam hal pembagian kekayaan perusahaan jika perusahaan dibubarkan
setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi.
4. Memiliki
tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain sebesar proporsi saham
5. Hak
untuk mengalihkan kepemilikansaham
Bank Indonesia
Bank
Indonesia adalah bank sentral republic Indonesia. Sebagai bank sentral, BI
mempunyai satu tujuan tunggal yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah. Untuk mencapai tujuan tersebut, BI didukung oleh tiga pilar yang
merupakan tiga bidang tugasnya ketiga bidang ini adalah menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjalankan kelancaran sistem
pembayaran serta mengatur dan mengawasi perbankan bank Indonesia.
Suku Bunga
Suku
bunga adalah harga yang dibebankan oleh unit ekonomi yang mengalami surplus
pada unit ekonomi yang mengalami defistit atas pinjaman yang diberikan dari
tabungannya.
Pengertian Bunga
Bunga
adalah imbal jasa atas oinjaman uang.imbal jasa ini merupakan suatu kompensasi
kepada pemberi pinjaman atas manfaat kedepan dari uang pinjaman tersebut
apabila diinvestasikan. Jumlah pinjaman tersebut disebut “pokok
utang”(principal). Presentasi dari pokok uang yang dibayarkan sebagai imbal
jasa (bunga) dalam suatuperiode tertentu (Eugene A. Diulio, 1993,42).
Inflasi
Inflasi
adalah suatu keadaan yang mengondisikan semakin melemahnya daya beli yang diikuti
semakin merosotnya nilai rill mata uang suatu Negara (Tajul Khalwati, 2000,05).
OBJEK PENELITIAN
Objek
penelitian dalam penulisan ilmiah adalah PT. Semen Gresik Tbk. Kantor pusat
perusahaan ini beralamat di gedung utama Gresik Jl.Veteran Gresik Jawa Timur
61122 dengan website perusahaan http://semengresik.com
DATA/VARIABEL
Data atau variable yang digunakan dalam penelitian
ilmiah ini adalah data sekunder. Data sekunder yang diperoleh secara tidak
langsung mengenai objek yang diteliti berupa buku-buku, majalah, jurnal, dan
sumber lainnya.
METODE ANALISIS
Penelitian bersifat deskriptif yaitu penelitian yang
mengungkap besar atau kecilnya suatu
pengaruh atau hubungan variable yang dinyatakan dengan angka-angka.
Analisis regresi linier adalah hubungan linier
antara dua atau lebih variable independen (X) dengan variable dependen (Y).
analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variable independen dengan variable
dependen apakah masing-masing berhubungan positif atau negatif. Data yang
digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Y = Variabel dependen
ANALISIS DATA
1. Analisis
determinasi
Digunakan
untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh variable independen (x) secara
serentak terhadap variable dependen (y).
2. Uji
koeefisien regresi secara bersama-sama
Digunakan
untuk mengetahui variable independen secara bersamaan berpengaruh secara
signifikan terhadap variable dependen.
3. Uji
koeefisien regresi secara parsial
Digunakan
untuk mengetahui apakah dalam model regresi variable independen secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap variable dependen.
Untuk
mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang
signifikan dan representatif, maka model tersebut harus memenuhi asumsi klasik
regresi. Uji yang dilakukan berupa :
1. Pengujian
normalitas
Uji
normalitas untuk menguji apakah model regresi, variable independen, variable dependen
memiliki distribusi data normal atau tidak.
2. Pengujian
auto korelasi
Uji
ini untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara kesalahan penganggu pada periode
dengan kesalahan pada periode sebelumnya.
3. Pengujian
heteroskedastisitas
Uji
ini digunakan untuk mengetahui apakah model regresi terjadi ketidaksamaan
varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Duwi
Priyatno. 2008. Mandiri Belajar SPSS, Mediakom.Yogyakarta.
Tajul
Khalwaty, 2000. Inflasi Dan Solusinya, PT. Gramedia Pustaka Utama Edisi 1.
Jakarta.
M.
Paulus Situmurung, 2008. Pengantar Pasar Modal. Mitra Wacana Media Edisi 1.
Jakarta.
Peri Sawitri dan
Eko Hartanto, 2007. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Universitas Gunadarma
Edisi Pertama. Jakarta.
M. Fakhruddin
dan M. Sopian Hadianto, 2001. Perangkat Model Dan Analisis Investasi Di Pasar
Modal PT. Elek Media Komputindo. Jakarta.
Sumber Jurnal : http://library.gunadarma.ac.id/epaper/detail/4241
-
-
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - - - -
- -
- - -
- - - - - - - - - - - - - -
Penulis : DELLA AZIZA (20203258)/2006
Judul : ANALISA PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL
21 PADA PT.MANDIRI PRATAMA
ABSTRAKSI
Pajak
Penghasilan Pasal 21 adalah pajak yang di kenakan atas penghasilan berupa gaji,
honorarium, upah atau dengan nama lain dan dalam bentuk apapun sehubungan
dengan pekerjaan atau jabatan ataupun imbalan jasa. Masalah penulisan ilmiah
ini adalah bagaimana cara perhitungan PPh Pasal 21 yang sebenarnya.Penelitian
di lakukan dengan cara penelitian kepustakaan dengan membaca literature yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti serta mengadakan penelitian kelapangan
dengan mengumpulkan data – data perusahaan yang berhubungan dengan pembahasan
masalah Dari hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa perusahaan belum
menerapkan perhitungan pajak PPh Pasal 21 sesuai dengan UU No.17 Tahun 2000 dan
peraturan pemerintah melalui Men Keu No. 137 / PMK.03 / 2005 tentang penerapan
PTKP baru, yang sudah di terapkan pada Januari 2006.
PENDAHULUAN
Pajak
merupakan penerimaan Negara yang utama dan memiliki dan bersifat elastic dan
dapat terus menerus diperbaharui sesuai dengan kondisi yang ada serta
penerimaan yang tidak terbatas. Setiap warga Negara yang bertempat tinggal di Indonesia
mempunyai penghasilan baik didalam negeri ataupun luar negeri, wajib membayar
pajka penghasilan. Seiring dengan waktu, pajak merupakan fenomena yang selalu
berkembang dimasyarakat. Perencanaan perdagangan bebas membawa konsekuensi pula
dalam perpajakan dan sisi yang paling disoroti adalah hukum pajak yang juga
disebut hukum fiscal yaitu keseluruhan dari peraturan yang meliputi kewenangan
pemerintah untuk memungut pajak.
Pajak
Pajak adalah iuran kepada Negara ( yang dapat
dipaksa) terhitung oleh yang berkewajiban membayarnya menurut peraturan
undang-undang dan tidak mendapat kembali, yang langsung ditujukkan dan
digunakan untuk membiayai pengeluaran umum yang berhubungan dengan tugas-tugas
pemerintahan (PjaAndriani, 1993). Pajak adalah prestasi pemerintah yang
terhitung melalui nama-nama umum yang dapat dipaksakan, tanpa adanya kontra
prestasi yang dapat ditujukkan dalam hal yang individu maksudnya adalah
membiayai pengeluaran pemerintah (Mhj. Smeth, 1993).
PPh Pasal 21
Adalah
PPh pasal 21 menurut undang-undang perpajakan tahun 1994 adalah penyetoran dan
pelaporan pemungutan pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa,
atau kegiatan dengan nama dalam bentuk apapun yang diterima atau diperoleh
wajib pajak orang pribadi dalam negeri yang berupa gaji, honorarium atau
tunjangan.
Wajib pajak PPh pasal 21
1. Pejabat
Negara
2. Pegawai
negeri sipil (PNS)
3. Pegawai
4. Pegawai
tetap
5. Pegawai
dengan status wajib pajak luar negeri
6. Pegawai
lepas pegawai pensiun
7. Pegawai
pensiun
8. Pegawai
honorarium
9. Penerima
upah
Tarif pajak dan penerapannya
Tarif pajak yang berlaku beserta penerapannya
menurut ketentuan dalam pasal 21 undang-undang pajak penghasilan adalah sebagai
berikut :
1. Diatas
Rp 25.000.000 – Rp 50.000.000 5%
2. Diatas
Rp 50.000.000 – Rp 100.000.000 10%
3. Diatas
Rp 100.000.000 – Rp 200.000.000 15%
4. Diatas
Rp 200.000.000 25%
Sistem pemungutan pajak
Sistem pemungutan pajak harus sederhana, sehingga
akan memindahkan dan mendorong masyarakat dalam memenuhi kewajiban perbulannya.
Sistem pemungutan pajak sebagai berikut :
1. Official
assessment system, sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah
untuk menentukan besarnya pajak yang terhitung oleh wajib pajak.
2. Self
assessment system, sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang pada wajib
pajak untuk menghitung, membayar, melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus
dibayar.
3. With
holding system, sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak
ketiga untuk menentukan besarnya pajak yang terhutang oleh wajib pajak.
OBJEK PENELITIAN
Penulis melakukan penelitian
pada PT. Mandiri Pratama yang bergerak dibidang konveksi pakaian. Perusahaan ini didirikan oleh Ny. Shinta dan
suaminya yang bernama Bapak Surya pada tahun 1990.
ALAT ANALISIS
Gaji pimpinan dan karyawan PT.
Mandiri Pratama dalam pembahasan ini perhitungan PPh pasal 21 penulis mengambil
data dari pimpinan dan karyawan pada seluruh bagian yang ada di perusahaan ini
dalam perhitungan gaji karyawan sesuai dengan keadaan dimana status dan
perhitungan gajinya akan disesuaikan dengan perhitungan perusahaan tersebut.
Gaji
pokok xxx
Tunjangan
kesehatan xxx
Tunjangan
makan xxx
Penghasilan
bruto xxx
Pengurang
:
Biaya
jabatan (5%x peng.bruto) xxx
Iuran
THT xxx
xxx
Penghasilan
neto sebulan xxx
Penghasilan
neto setahun xxx
PTKP
:
WP
sendiri xxx
WP
kawin xxx
(K/0) xxx
xxx
Penghasilan
kena pajak xxx
PPh
pasal 21 terutang (setahun) :
xxx%
x Rp –
PPh
pasal 21 terutang (sebulan) :
Rp
- : 12
DAFTAR PUSTAKA
Acmad
Tjahjono, Mahagiyani, 2001. Perpajakan Indonesia. Jakarta. PT. Raja Grafindo
Persada.
Gunadi.
1997. Akuntansi Pajak, Jakarta. PT. Grasindo.
Mardiasmo,
2003. Perpajakan Edisi Revisi, Yogyakarta. Andi.
Neltje
F. Katuuk. 1993. Hukum Pajak Dan Perpajakan . Jakarta. Universitas Gunadarma.
Waluyo,
Wirawan B IIyas. 2003. Perpajakan Indonesia Edisi Revisi. Jakarta. Salemba
Empat.
Sumber jurnal : http://library.gunadarma.ac.id/epaper/detail/9765
- - - - - - - - - - - - - - - - -- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Penulis
: ANISA SAFITRI
Judul
: ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK SOFTENER TANK DENGAN METODE HARGA POKOK
PESANAN PADA PT. SUMATEK
ABSTRAKSI
Agar aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan efektif
diperlukan adanya suatu akuntansi biaya yang baik. Suatu akuntansi biaya
memungkinkan adanya penyimpangan – penyimpangan dari kebijaksanaan perusahaan
agar dapat segera diketahui dan diatasi. Objek penelitian ini adalah PT.
SUMATEK, sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai instalasi
pengolahan air. Dalam penelitian ini penulis menggunakan alat analisis
deskriptif yaitu dengan menggunakan tabel untuk memperjelas biaya yang terjadi
di perusahaan. Untuk menganalisa data yang sudah didapat, penulis menggunakan
alat analisis kuantitatif yaitu dengan melakukan perhitungan untuk mencari
harga pokok produk dengan menggunakan metode harga pokok pesanan. Hasil
penelitian menunjukan bahwa, penerapan akuntansi biaya pada harga pokok produk
softener tank dihitung pada saat pesanan selesai dikerjakan. Pengendalian
intern pada perusahaan sudah cukup baik. Namun masih terdapat beberapa
kekurangan dalam menentukan metode penghitungan harga pokok produk. Biaya
overhead pabrik dan biaya-biaya lain di perusahaan sudah dianggap menutupi
biaya yang telah dikeluarkan dengan membebankan tiga puluh persen persentase
dari biaya bahan baku. Perbaikan dan solusi yang dapat dilakukan perusahaan
yaitu hendaknya dalam menentukan biaya overhead pabrik dan biaya-biaya yang
terkait selama proses produksi, biaya tersebut dapat dihitung sebagai tarif
yang dibebankan. PT. SUMATEK hendaknya juga membuat kartu harga pokok pesanan
untuk setiap pesanan yang diterima, kartu harga pokok pesanan dibuat bersamaan
dengan saat pesanan tersebut telah selesai diproduksi. Dengan kartu harga pokok
pesanan, perusahaan memiliki catatan mengenai pesanan perusahaan.
PENDAHULUAN
Pada
umumnya harga jual produk ditentukan oelh eprmintaan dan penawaran pasar. Penentuan
harga jual seringkali terjadi kesalahan yang berakibat fatal dalam masalah
keuangan dan akan mempengaruhi kontuinitas usaha perusahaan, seperti kerugian
yang terus menerus atau menimbunnya produk di gudang akibat tersendatnya
perusahaan. Untuk menentukan harga jual yang tepat, suatu perusahaan perlu
membuat suatu eprhitungan berbagai biaya yang berhubungan dengan penentuan
harga jual suatu produk. Dalam perusahaan manufaktur, yang kegiatan utamanya
mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang akan siap dipasarkan diperlukan
adanya harga pokok produksi untuk menentukan harga pokok penjualan.
Pengertian Biaya
Biaya merupakan pengorbanan atau pengeluaran sumber
ekonomi yang dapat berupa penurunan aktiva atau timbulnya suatu kewajiban,
nilai pengorbanan ini ditunjukkan untuk mendapatkan suatu prestasi yang berguna
di masa yang akan datang.
Menurut Darsono (2009:19), biaya adalah kas dan
setara kas yang dikorbankan untuk memproduksi atau memperoleh barang atau jasa
yang diharapkan akan memperoleh manfaat atau keuntungan dimasa datang. Sedangkan
menurut Nurlela (2007:4), biaya atau cost adalah pengorbanan sumber ekonomis
yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan yang akan
terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.
Penggolongan Biaya
Biaya
dapat digolongkan menjadi :
1.
Objek pengeluaran
2.
Fungsi pokok dalam perusahaan
3.
Hubungan biaya dengan sesuatu yang
dibiayai
4.
Perilaku biaya dalam hubungannya dengan
perubahan volume kegiatan
5.
Jangka waktu
Penggolongan biaya yang tepat dengan menggunakan
konsep “different cost for different purpose”, yang dimaksudkan bahwa biaya
digolongkan atas dasar tujuan penggunaan dari data biaya tersebut.
Sistem harga pokok produk
Sistem
harga pokok produk dibagi menjadi dua sistem, yaitu :
1.
Sistem harga pokok sesungguhnya
Adalah
sistem pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan atau jasa yang
dihasilkan sesuai dengan harga pokok atau biaya yang sesungguhnya dinikmati.
2.
Sistem harga pokok ditentukan dimuka
Adalah
sistem pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan atau jasa yang
dihasilkan sebesar harga pokok atau jasa yang mulai dikerjakan.
Gambaran Umum Industri Konstruksi
Karakteristik utama industry konstruksi ini adalah
pekerjaan yang dilakukan dalam industry konstruksi didasarkan atas kontrak
dengan pemberi kerja. Kegiatan yang dilakukan perusahaan industry ini biasanya
melebihi dari satu siklus normal operasi perusahaan. Selain itu, setiap kontrak
biasanya menghasilkan produk yang spesifik dan bukan merupakan produk yang
sama.
Penggunaan metode harga pokok
pesanan
Metode sistem ini cocok untuk elemen-elemen
pekerjaan yang unik dan biasanya mahal, dimana barang atau jasa yang dibuat
atau diproduksi berdasarkan spesifikasi yang diminta oleh pelanggan atau
pemesan. Metode harga pokok pesanan banyak digunakan pada industry seperti ; konstruksi, percetakan, mebel, pembuatan
kapal, pesawat terbang, dll. Disamping itu, metode harga pokok pesanan dapat pula
digunakan dalam manufaktur.
Kartu
Harga Pokok Pesanan
OBJEK PENELITIAN
Penelitian dilakukan pada PT. Sumatek yang didirikan
pada tahun 2007. Berlokasi di Jln. Raya Sertajaya, Kp. Bugel Salam Rt 001/03. Cikarang
timur, bekasi-jawa barat.
DATA/VARIABEL YANG DIGUNAKAN
Sesuai dengan masalah yang akan dibahas oleh
penulis, maka data yang akan digunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah dengan
menggunakan tiga unsure dari biaya yaitu
: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsungm dan biaya overhead
pabrik. Pada awal desember 2011. PT. Sumatek mendapat pesanan sebuah softener
tank dari PLTD Aceh sebanyak 1 unit yang waktu penyelesainnya diberikan waktu
16 hari.
ALAT ANALISIS
Penetapan harga pokok produk dengan perhitungan
biaya berdasarkan pesanan maupun perhitungan biaya berdasarkan kartu pesanan
dengan metode harga pokok peasanan.
Biaya
bahan baku xxx
Biaya
tenaga kerja langsung xxx
Biaya
overhead pabrik xxx
Total
biaya xxx
Beban
pemasaran xxx
Beban
adm& umum xxx
Total
harga pokok produk xxx
Pembebanan
biaya produksi
a.
BDP-BBB xxx
Persedian
BBB xxx
b. BDP-BTK xxx
Gaji
dan upah xxx
c.
BDP-BOP xxx
BOP
yang dibebankan xxx
Pencatatan
produk selesai
Persediaan
produk jadi
a.
BDP-BBB
b. BDP-BTK
c.
BDP-BOP
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad
Dunia Firdaus, 2009. Akuntansi Biaya, Edisi Kedua, Penerbit Salemba Empat.
Jakarta.
Carter,
William, K, 2009. Akuntansi Biaya, Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Mulyadi,
2009. Akuntansi Biaya, Edisi Kelima, penerbit YKPN, Yogyakarta.
Nurlela,
2007. Akuntansi Biaya Tingkat Lanjut, Edisi Kedua, Penerbit Graha Ilmu,
Yogyakarta.
sumber : Penulisan Ilmiah Pribadi.
SERTIFIKAT WORKSHOP
SERTIFIKAT SEMINAR
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -- - - --- - - - - - - - - - - - - - -
SERTIFIKAT KURSUS
SERTIFIKAT SEMINAR


