Saturday, 1 June 2013

Last Task (akuntansi internasional)



TUGAS TERAKHIR SOFTSKILL AKUNTANSI INTERNASIONAL (Pak Widada)
ANISA SAFITRI 24209571



Penulis                       : SRI WAHYUNI (21208194) / 2012
Judul                    : Kinerja keuangan PT. Unilever, Tbk tahun 2007-2011 berdasarkan metode Economic Value Adde (EVA) dan Financial Value Added (FVA)

ABSTRAKSI
Kinerja adalah ukuran keberhasilan dari setiap bisnis. Berbagai teknik kerja telah dikembangkan untuk memberikan gambaran yang tepat untuk setiap bisnis yang dijalankan. Economic Value Added (EVA) dan Financial Value Added (FVA) merupakan teknik yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dengan memperhatikan biaya modal dan penyusutan aktiva tetap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja PT. Unilever, Tbk tahun 2007-2011 dengan menggunakan Economic Value Added (EVA) dan Financial Value Added (FVA). Metode analisis data yang digunakan yaitu metode deskriptif. Metode ini merumuskan dan menafsirkan data yang telah tersedia hingga data tersebut memberikan gambaran yang nyata mengenai keadaan perusahaan melalui pengumpulan data, menyusun dan menganalisa data tentang laporan keuangan yang tersedia. Hasil yang diperoleh penulis menunjukkan bahwa dengan metode EVA, manajemen perusahaan PT. Unilever, Tbk telah mampu menciptakan nilai tambah ekonomis perusahaan yang didasarkan oleh nilai EVA pada tahun 2007-2011 selalu positif, begitu pula dengan metode FVA, manajemen perusahaan sudah mampu meningkatkan kekayaan pemegang sahamnya yang didasarkan oleh nilai FVA yang selalu positif dari tahun 2007-2011. Daftar Pustaka (2001-2009)

PENDAHULUAN
Penerapan penilaian kerja keuangan perusahaan perlu dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan yang berguna bagi kepentingan para pemegang saham maupun bagi manajemen perusahaan. Adanya kinerja keuangan yang baik akan mendorong investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut. Untuk mencapai hal itu perusahaan membutuhkan suatu alat analisis keuangan. Alat analisis tersebut salah satunya adalah laporan keuangan. Laporan keuangan digunakan sebagai dasar untuk menentukan dan menilai posisi keuangan perusahaan, dimana hasil analisis tersebut digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengambil suatu keputusan. Laporan keuangan perusahaan adalah salah satu sumber informasi yang penting disamping informasi lain seperti informasi industry, kondisi perekonomian, pangsa pasar perusahaan, kualitas manajemen, dan lainnya.

Sejarah dan pengertian economic value added (EVA)
EVA pertama kali dikembangkan oleh Stern Management Service, yaitu sebuah perusahaan konsultan di Amerika Serikat pada tahun 1989. Pada tahun 1991, lebih dari 300 perusahaan didunia menerapkannya. Konsep EVA sekarang menjadi sistem manajemen suatu perusahaan dibandingkan dengan sistem penilaian yang lain.
EVA adalah metode manajemen keuangan untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan yang menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat tercipta manakala perusahaan mampu memenuhi semua biaya operasi dan biaya modal (Amir Widjaya Tunggal, 2001). EVA di klaim sebagai alat ukur tradisional seperti rasio keuangan. Kinerja dan prestasi manajemen diukur dengan rasio-rasio keuangan tidak dapat dipertanggungjawaban karena rasio keuangan yang dihasilkan sangat bergantung pada metode atau perlakuan akuntansi yang digunakan.

Pengertian financial value added (FVA)
Menurtu Irmani (2005) adalah merupakan metode baru dalam mengukur kinerja dan nilai tambah perusahaan. Metode ini mempertimbangkan kontribusi dari fixed assets dalam menghasilkan keuntungan bersih perusahaan.
Terdapat tiga keputusan yang akan menjadi value drivers bagi terciptanya financial value added. Ketiga keputusan tersebut adalah :
1.       Operating decision, suatu keputusan yang harus diambil perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan dan mengelola biaya biaya timbul.
2.       Financing decision, suatu keputusan pembiayaan perusahaan dimana perusahaan harus menentukan sumber dana yang paling efisien.
3.       Investment decision, keputusan manajemen terhadap pilihan-pilihan investasi yang secara normatif harus mampu meenghasilkan nilai perusahaan.
Perbandingan EVA dan FVA
Economic value added (EVA) dan financial value added (FVA) dapat digunakan dalam pengukuran kinerja keuangan akibat aktivitas dan strategi perusahaan.dengan penggunaan metode ini, perusahaan bertujuan untuk meningkatkan nilai atau value added dari modal yang ditanamkan pemegang saham dalam operasi perusahaan dan akan sangat membantu para pemegang saham untuk berinvestasi pada proyek yang lebih menguntungkan.
Perbedaan-perbedaan antara EVA dan FVA
EVA :
a.       menyatakan kesejahteraan tercipta jika perusahaan mampu memenuhi semua biaya operasi dan biaya modal
b.       memfokuskan penilaian pada nilai tambah dengan memperhitungkan beban sebagai konsekuensi investasi
c.        mengakomodasi kontribusi biaya modal (WACC)
d.       berhubungan langsung dengan nilai pasar berdasarkan kreditur terutama pemegang saham
FVA :
a.       keuntungan dapat juga diciptakan dari fixed asset
b.       memfokuskan penilaian pada nilai tambah dengan mengintegrasikan seluruh kontribusi asset bagi perusahaan
c.        secara jelas mengakomodasi kontribusi konsep value growth duration
d.       berhubungan dengan nilai buku dari asset

OBJEK PENELITIAN
Objek dalam penulisan adalah PT. UNILEVER , Tbk, bergerak dibidang bisnis produksi dan distribusi barang konsumsi. Sudah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1993.

METODE PENGUMPULAN DATA/VARIABEL
Menggunakan data sekunder yang diperoleh dari www.unilever.co.id berupa neraca laporan laba rugi PT. UNILEVER, Tbk pada periode 2007-2011.

METODE ANALISIS DATA
Menggunakan metode deskriptif yaitu metode yang merumuskan dan menafsirkan data yang telah tersedia hingga data tersebut memberikan gambaran yang nyata mengenai keadaan perusahaan melalui pengumpulan data tentang laporan keuangan yang tersedia.

ANALISIS DATA
Langkah-langkah perhitungan EVA  :
1.       Menghitung net operating profit after tax (NOPAT)
NOPAT = EAT + BIAYA BUNGA
2.       Menurut working capital requitment (kebutuhan modal kerja)
WCR = AKTIVA LANCAR – KEWAJIBAN LANCAR
3.       Menghitung invested capital
INVESTED CAPITAL = KAS + MODAL KERJA + AKTIVA TETAP
4.       Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang (WACC)
WACC = [D x rd) (1- TAX) (E x re)
5.       Menghitung capital charges
CAPITAL CHARGES = WACC x INVESTED CAPITAL
6.       Menentukan nilai EVA
EVA = NOPAT – CAPITAL CHARGES
Metode perhitungan FVA
FVA = NOPAT – (ED-D)
a.       Net operating profit after tax (NOPAT)
NOPAT = EAT + BIAYA BUNGA
b.       Equivalent depreciation
ED = (Q-VC)(1-T) – FC (1-T) +(D x T)

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Faisal. 2003. Manajemen Perbankan , Malang.
Bringham. F. Eugene, Hausten Joel F. 2001. Manajemen Keuangan, Edisi 8 Buku 1, Jakarta : Erlangga.
Hanafi, M. Mamduh. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua. Yogyakarta : UPP A M P Y K PN.
Rudianto. 2006. Akuntansi Manajemen, Jakarta : PT. Grasindo.
Sandias, Rodrigues, Alfonso. 2002. Financial Value Added , Jurnal Akuntansi dan Keuangan.
Sartono, Agus. R. 2001. Aplikasi Manajemen Keuangan, Edisi Empat, Jogjakarta : BPFE






- - - - - - - - - - - - - - - - - - -- - - - -- - - -- - - -- - - -- - - - - -- - - - -- - - - - - - -- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -- - - - -  -  -  -  -  -   -   -  -



Penulis                      :   NUR PUSPA ATY (111299398)/ 2011
Judul                     : ANALISIS LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS PADA PT. MATAHARI PUTRA PRIMA TBK. PERIODE 1997 S/D 2002 UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN

ABSTRAKSI
Untuk dapat mengembangkan ataupun memajukan suatu perusahaan dan juga memaksimalkan laba yang diperolehnya, minimal untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya diperlukan suatu kinerja yang baik. Berdasarkan hal tersebut diatas penulis tertarik untuk membahas laporan keuangan PT. Matahari Putra Prima Tbk. yang berupa neraca dan laporan rugi laba untuk dapat mengetahui kinerja perusahaan dari tahun ke tahun. Dengan menggunakan rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas sebagai alat analisisnya , penulis menarik kesimpulan yaitu pada periode Desember 1997 sampai dengan Desember 2002 kinerja perusahaan belum menunjukkan hasil yang mengembirakan atau belum menunjukkankenaikkan yang berarti pada enam periode, sehingga perlu dicari solusi atau pemecahan untuk meningkatkan kinerja perusahaan agar mampu untuk bangkit dan meningkatkan labanya dengan melakukan berbagai perbaikan – perbaikan dan inovasi untuk kemajuan perusahaan. Daftar Pustaka 1990 – 1998.

PENDAHULUAN
Pada masa sekarang persaingan dibidang bisnis semakin ketat sehingga memaksa perusahaan-perusahaan baik perusahaan yang berskala industry rumah tangga sampai dengan perusahaan yang berskala internasional berusaha untuk dapat mengembangkan atau memajukan usahanya dan memaksimalkan laba yang diperolehnya, minimal untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dan untuk mencapai hal tersebut banyak langkah dan kebijakan yang harus ditempuh oleh pihak perusahaan. Langkah dan kebijaksanaan tersebut senantuasa dibuat berdasarkan data atau informasi yang berupa laporan keuangan. Oleh karena itu, laporan keuangan sangat penting bagi pihak manajemen sebagai dasar pertimbangan bagi perusahaan untuk mengambil langkah kebijakan dan keputusan yang tepat dan cermat didalam membuat rencana dan pengawasan bagi perusahaan dimasa yang akan datang atau periode selanjutnya.

Pengertian Manajemen Keuangan
                Manajemen keuangan membicarakan pengelolaan keuangan, yang pada dasarnya dapat dilakukan baik oleh individu, perusahaan maupun pemerintah. Keputusan-keputusan keuangan yang diambil oleh manajer keuangan yang berupa keputusan investasi, keputusan pendanaan dan keputusan manajemen aktiva yang dimaksudkan untuk meningkatkan kemakmuran perusahaan. Ini ditunjukkan oleh meningkatnya nilai perusahaan atau harga saham ( bagi perusahaan yang go publik).
                Menurut Miswanto dan Widodo (1998:2), manajemen keuangan adalah manajemen yang mengkaitkan (acquisition), pembelanjaan , dan pembiayaan (financing) dan manajemen aktiva dengan tujuan secara menyeluruh dari suatu perusahaan.

Pengertian Laporan Keuangan
                Laporan keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk melakukan analisis keuangan dan keputusan keuangan pada suatu perusahaan dan juga untuk mengetahui seberapa baik kinerja manajemen perusahaan. Laporan keuangan biasanya meliputi neraca dan perhitungan rugi laba mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama satu periode tertentu biasanya meliputi periode satu tahun.
                Menurut Riyanto (1997:327), laporan financial memberikan ikhtisar mengenai keadaan financial suatu perusahaan. Dimana neraca mencerminkan nilai aktiva, hutang, dan modal sendiri pada suatu saat tertentu dan laporan rugi & laba yang mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama satu periode tertentu biasanya meliputi periode satu tahun.

OBJEK PENELITIAN
Objek dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT. Matahari Putra Prima Tbk. Yang berupa neraca periode 1997-2002 dan laporan rugi laba 1997-2002.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplanatory yaitu menggunakan data sekunder dengan teknik pengumpulan data keperpustakaan dan instansi yang terkait dan berupa neraca laporan laba rugi dan uraian umum perusahaan yang didapat dari pusat referensi pasar modal yang terdapat di BEI.

TEKNIK ANALISIS DATA
Adapun teknik analisis data yang digunakan penulis adalah rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas untuk menganalisis laporan keuangan PT. Matahari Putra Prima Tbk  yang berupa neraca dan laporan laba rugi yang dirumuskan sebagai berikut :

Rasio Likuiditas :
1.       Current ratio
Current ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Ratio ini menunjukkan seberapa jauh tagihan dari para kreditur jangka pendek mampu ditutup oleh aktiva yang secara cepat dapat merubah menjadi kas Negara.
CURRENT RATIO  = AKTIVA LANCAR  : HUTANG LANCAR
2.       Quick Ratio
Quick ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dikurangi dengan persediaan dan dibandingkan dengan hutang lancar. Dalam acid test ratio ini, elemen persediaan tidak diperhitungkan karna persediaan dianggap sebagai elemen aktiva lancar yang mempunyai tingkat likuiditas yang paling rendah dan kemungkinan harganya mengalami perubahan.

QUICK RATIO   = Aktiva Lancar – Persediaan
                                                        Hutang Lancar

3.       Cash ratio
Cash ratio adalah perbandingan antara kas, efek dengan hutang lancar. Cash ratio menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk membayar hutang jangka pendeknya dengan kas yang ada dan surat berharga yang dapat segera diuangkan. Tidak terdapat standar likuiditas untuk cash ratio sehingga penilaiannya tergantung kebijakan manajemen.

CASH RATIO  =      Kas + Efek
                                   Hutang Lancar

4.       Net working capital to total assets ratio
Net working capital to total assets ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dikurangi hutang lancar dengan total aktiva. Net working capital merupakan ukuran kasar sumber kas yang potensial dari perusahaan.

NET WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSETS
 =  Aktiva Lancar – Hutang Lancar
                 Total Aktiva

Rasio Solvabilitas :
1.       Equity to total asset
Equity to total asset adalah perbandingan antara modal sendiri dengan total aktiva. Rasio ini menunjukkan pentingnya sumber modal pinjaman dan tingkat keamanan yang dimiliki oleh kreditor.
EQUITY TO TOTAL ASSETS = MODAL SENDIRI : TOTAL AKTIVA
2.       Equity to fixed assets ratio
Equity to fixed assets ratio adalah perbandingan antar modal sendiri dengan aktiva tetap. Jika ratio lebih dari 100%, maka modal sendiri melebihi total aktiva tetap dan menunjukkan aktiva tetap seluruhnya dibiayai oleh pemilik perusahaan.
EQUITY TO FIXED ASSETS RATIO = MODAL SENDIRI : AKTIVA TETAP
3.       Total debt to equity ratio
Total debt to equity ratio adalah perbandingan antar total hutang dengan modal sendiri. Rasio ini digunakan untuk mengetahui berapa bagian setiap rupiah dari modal sendiri yang digunakan untuk menjamin hutang.
TOTAL DEBT TO EQUITY RATIO  = TOTAL HUTANG : MODAL SENDIRI
4.       Total debt to total capital asset ratio
Total debt to total capital asset ratio adalah perbandingan antar total hutang dengan total aktiva. Dengan ratio ini kita dapat mengetahui berapa bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang perusahaan.
TOTAL DEBT TO TOTAL CAPITAL ASSET RATIO = TOTAL HUTANG : TOTAL AKTIVA

Rasio Rentabilitas  :
1.       Gross Profit Margin
Gross Profit Margin adalah perbandingan antara laba kotor dengan penjualan bersih. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari penjualan yang merupakan laba kotor.
GROSS PROFIT MARGIN  = LABA KOTOR : PENJUALAN BERSIH
2.       Net profit margin
Net profit margin adalah perbandingan antara laba setelah dikurangi pajak dengan penjualan bersih.
NET PROFIT MARGIN = LABA BERSIH : PENJUALAN BERSIH

DAFTAR PUSTAKA
Munawir. S. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta, Edisi 4, Liberty, 1995.
Riyanto, Bambang. Dasar dasar pembelanjaan perusahaan. Yogyakarta. Edisi Revisi, LPFE Universitas Gajah Mada, 1997.
Somantri, Hendri. Dasar-dasar akuntansi. Bandung. Amico. 1994.
Widodo, Eko & Miswanto. Manajemen Keuangan 1 Jakarta, Gunadarma, 1998.





- - - - - - -- - - - -- - - - - - - - - - - -  - -  - - - - - -- - - - - - -   -   -   -   -  -   -   -   -  -   -  -  -   - - - - - -  - -   -   -  -   -   -   -  -  -  -  -  - -  -


Penulis                     :  SELAMET SUNARDI (11207005)/2010
Judul                     : ANALISA PENGARUH INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA BI TERHADAP HARGA SAHAM PT. SEMEN GRESIK Tbk

ABSTRAKSI
Dalam era globalisasi ini hamper setiap Negara menaruh perhatian yang besar terhadap eksistensi pasar modal, karena perananya yang strategis bagi ketahanan ekonomi suatu Negara. Secara berlahan namun pasti pasar modal telah tumbuh menjadi bagian penting dalm perekonomian Indonesia. Dengan melakukan investasi dipasar modal terutama saham seorang investor berharap mendapat keuntungan, namun keuntungan dapat saja berbalik menjadi sebuah kerugian karena investasi dalam bentuk saham tidak bebas dari berbagai resiko, salah satunya resiko inflasi dan tingkat suku bunga BI. Dalam penelitian ini penulis menggunaan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui arah hubungan inflasi dan suku bunga terhadap harga saham PT. Semen Gresik Tbk. dan analisis koofesien determinasi untuk mengetahui berapa besar pengaruh inflasi dan tingkat suku bunga terhadap harga saham PT. Semen Gresik Tbk. sedangkan untuk menganalisis data inflasi, tingkat suku bunga BI dan harga sahm PT. Semen Gresik Tbk adalah uji f dan uji t dengan cara membandingkan nilai t hitung dan nilai t table. Apabila nilai t hitung lebih besar dari nilai t table, maka hipotesis alternative (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Dari analisis yang dilakukan diperoleh hasil factor inflasi dan tingkat suku bunga BI berpengaruh signifikan baik secara simultan maupun parsial. Dimana secara simultan inflasi dan tingkat suku bunga BI mempengaruhi harga saham sebesar 75.6% dan secara parsial inflasi dan tingkat suku bunga BI masing-masing mempengaruhi harga saham sebesar sebesar 74.1% dan 61.3%.


PENDAHULUAN
Secara perlahan tapi pasti pasar modal telah tumbuh menjadi bagian penting dan berkembangnya perekonomian Indonesia. Indonesia sebagai Negara yang tengah membangun dan mengejar ketinggalannya dari Negara-negara yang tengah membangun dan mengejar ketinggalannya dari Negara-negara lain. Maka faktor pembiayaan perusahaan merupakan salah satu faktor penentu. Dengan melakukan investasi pada surat berharga, seorang pemodal berharap mendapat keuntungan atau return. Sesuatu yang sangat mungkin terjadi dipasar modal. Saham adalahs alah satu dari instrument pasar modal. Saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan tinggi namun juga berpotensi resiko tinggi. Saham memungkinkan pemodal untuk mendapatkan keuntungan dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Namuns seiring dengan berfluktuasinya harga saham. ,maka saham juga dapat membuat pemodal mengalami kerugian besar dalam waktu singkat (M. Fakhruddin 2001).

Pasar Modal
Menurut ensiklopedia ekonomi keuangan dan perdagangan (1991:11) berarti suatu tempat atau sistem bagaimana cara dipenuhinya kebutuhan-kebutuhan dan untuk capital suatu perusahaan.
Menurut Marzuki Usman (1997:11) menjelaskan bahwa pasar modal adalah perdagangan instrument keuangan jangka panjang, baik dalam bentuk modal sendiri maupun hutang, baik yang diterbitkan pemerintah maupun swasta.
Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan kegiatan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan public yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, seerta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Fungsi Pasar Modal
Menurut Munir Fuady (1996:11) dalam bukunya adalah :
1.       Sarana untuk menghimpun dana-dana dari masyarakat untuk disalurkan ke dalam kegiatan- kegiatan yang produktif
2.       Sumber pembiayaan yang mudah murah dan cepat bagi dunia usaha dan pembangun nasional
3.       Mendorong terciptanya kesempatan berusaha dan sekaligus menciptakan kesempatan kerja
4.       Mempertinggi efisiensi alokasi sumber produksi
5.       Memperkokoh beroperasinya mekanisme financial market dalam menata sistem moneter
6.       Menekan tingginya tingkat bunga menuju suatu rate yang reasonable.

Instrumen pasar modal
Yang dimaksud dengan instrument pasar modal adalah semua surat-surat berharga yang diperdagangkan di bursa. Instrument pasar modal umumnya berjangka panjang.

Saham
                Saham adalah tanda penyertaan modal pada suatu perusahaan perseroan terbatas. (M.Paulus Sitomorong:2008).
                Saham adalah salah satu efek yang pada umumnya dijual dipasar modal. Karakteristik saham menurut M. F dan M. Sophian (2001:8) antara lain  :
1.       Deviden dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba
2.       Memiliki suara dalam rapat umum pemegang saham
3.       Memiliki hak terakhir dalam hal pembagian kekayaan perusahaan jika perusahaan dibubarkan setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi.
4.       Memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain sebesar proporsi saham
5.       Hak untuk mengalihkan kepemilikansaham

Bank Indonesia
                Bank Indonesia adalah bank sentral republic Indonesia. Sebagai bank sentral, BI mempunyai satu tujuan tunggal yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan tersebut, BI didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya ketiga bidang ini adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjalankan kelancaran sistem pembayaran serta mengatur dan mengawasi perbankan bank Indonesia.

Suku Bunga
                Suku bunga adalah harga yang dibebankan oleh unit ekonomi yang mengalami surplus pada unit ekonomi yang mengalami defistit atas pinjaman yang diberikan dari tabungannya.

Pengertian Bunga
                Bunga adalah imbal jasa atas oinjaman uang.imbal jasa ini merupakan suatu kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat kedepan dari uang pinjaman tersebut apabila diinvestasikan. Jumlah pinjaman tersebut disebut “pokok utang”(principal). Presentasi dari pokok uang yang dibayarkan sebagai imbal jasa (bunga) dalam suatuperiode tertentu (Eugene A. Diulio, 1993,42).

Inflasi
                Inflasi adalah suatu keadaan yang mengondisikan semakin melemahnya daya beli yang diikuti semakin merosotnya nilai rill mata uang suatu Negara (Tajul Khalwati, 2000,05).

OBJEK PENELITIAN
Objek penelitian dalam penulisan ilmiah adalah PT. Semen Gresik Tbk. Kantor pusat perusahaan ini beralamat di gedung utama Gresik Jl.Veteran Gresik Jawa Timur 61122 dengan website perusahaan http://semengresik.com

DATA/VARIABEL
Data atau variable yang digunakan dalam penelitian ilmiah ini adalah data sekunder. Data sekunder yang diperoleh secara tidak langsung mengenai objek yang diteliti berupa buku-buku, majalah, jurnal, dan sumber lainnya.

METODE ANALISIS
Penelitian bersifat deskriptif yaitu penelitian yang mengungkap besar atau kecilnya suatu  pengaruh atau hubungan variable yang dinyatakan dengan angka-angka.
Analisis regresi linier adalah hubungan linier antara dua atau lebih variable independen (X) dengan variable dependen (Y). analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variable independen dengan variable dependen apakah masing-masing berhubungan positif atau negatif. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Y = Variabel dependen

ANALISIS DATA
1.       Analisis determinasi
Digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh variable independen (x) secara serentak terhadap variable dependen (y).
2.       Uji koeefisien regresi secara bersama-sama
Digunakan untuk mengetahui variable independen secara bersamaan berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependen.
3.       Uji koeefisien regresi secara parsial
Digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variable independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variable dependen.
Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif, maka model tersebut harus memenuhi asumsi klasik regresi. Uji yang dilakukan berupa :
1.       Pengujian normalitas
Uji normalitas untuk menguji apakah model regresi, variable independen, variable dependen memiliki distribusi data normal atau tidak.
2.       Pengujian auto korelasi
Uji ini untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara kesalahan penganggu pada periode dengan kesalahan pada periode sebelumnya.
3.       Pengujian heteroskedastisitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

DAFTAR PUSTAKA
Duwi Priyatno. 2008. Mandiri Belajar SPSS, Mediakom.Yogyakarta.
Tajul Khalwaty, 2000. Inflasi Dan Solusinya, PT. Gramedia Pustaka Utama Edisi 1. Jakarta.
M. Paulus Situmurung, 2008. Pengantar Pasar Modal. Mitra Wacana Media Edisi 1. Jakarta.
Peri Sawitri dan Eko Hartanto, 2007. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Universitas Gunadarma Edisi Pertama. Jakarta.
M. Fakhruddin dan M. Sopian Hadianto, 2001. Perangkat Model Dan Analisis Investasi Di Pasar Modal PT. Elek Media Komputindo. Jakarta.




-          -  -  -  -   -   -    -  -  -   -  -   -   -  -  -  -  -  -   -   -   -  -   -   -   -  -  -  -   -   -  -   -   -  -   - - -   -  -   -  -   -  -   -  - - -  -  -  -  -  -   -   -  -


Penulis                 :   DELLA AZIZA (20203258)/2006
Judul                     :  ANALISA PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA PT.MANDIRI PRATAMA

ABSTRAKSI
Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah pajak yang di kenakan atas penghasilan berupa gaji, honorarium, upah atau dengan nama lain dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan ataupun imbalan jasa. Masalah penulisan ilmiah ini adalah bagaimana cara perhitungan PPh Pasal 21 yang sebenarnya.Penelitian di lakukan dengan cara penelitian kepustakaan dengan membaca literature yang berhubungan dengan masalah yang diteliti serta mengadakan penelitian kelapangan dengan mengumpulkan data – data perusahaan yang berhubungan dengan pembahasan masalah Dari hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa perusahaan belum menerapkan perhitungan pajak PPh Pasal 21 sesuai dengan UU No.17 Tahun 2000 dan peraturan pemerintah melalui Men Keu No. 137 / PMK.03 / 2005 tentang penerapan PTKP baru, yang sudah di terapkan pada Januari 2006.


PENDAHULUAN
Pajak merupakan penerimaan Negara yang utama dan memiliki dan bersifat elastic dan dapat terus menerus diperbaharui sesuai dengan kondisi yang ada serta penerimaan yang tidak terbatas. Setiap warga Negara yang bertempat tinggal di Indonesia mempunyai penghasilan baik didalam negeri ataupun luar negeri, wajib membayar pajka penghasilan. Seiring dengan waktu, pajak merupakan fenomena yang selalu berkembang dimasyarakat. Perencanaan perdagangan bebas membawa konsekuensi pula dalam perpajakan dan sisi yang paling disoroti adalah hukum pajak yang juga disebut hukum fiscal yaitu keseluruhan dari peraturan yang meliputi kewenangan pemerintah untuk memungut pajak.

Pajak
Pajak adalah iuran kepada Negara ( yang dapat dipaksa) terhitung oleh yang berkewajiban membayarnya menurut peraturan undang-undang dan tidak mendapat kembali, yang langsung ditujukkan dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum yang berhubungan dengan tugas-tugas pemerintahan (PjaAndriani, 1993). Pajak adalah prestasi pemerintah yang terhitung melalui nama-nama umum yang dapat dipaksakan, tanpa adanya kontra prestasi yang dapat ditujukkan dalam hal yang individu maksudnya adalah membiayai pengeluaran pemerintah (Mhj. Smeth, 1993).

PPh Pasal 21
                Adalah PPh pasal 21 menurut undang-undang perpajakan tahun 1994 adalah penyetoran dan pelaporan pemungutan pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan dengan nama dalam bentuk apapun yang diterima atau diperoleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri yang berupa gaji, honorarium atau tunjangan.

Wajib pajak PPh pasal 21
1.       Pejabat Negara
2.       Pegawai negeri sipil (PNS)
3.       Pegawai
4.       Pegawai tetap
5.       Pegawai dengan status wajib pajak luar negeri
6.       Pegawai lepas pegawai pensiun
7.       Pegawai pensiun
8.       Pegawai honorarium
9.       Penerima upah

Tarif pajak dan penerapannya
Tarif pajak yang berlaku beserta penerapannya menurut ketentuan dalam pasal 21 undang-undang pajak penghasilan adalah sebagai berikut  :
1.       Diatas Rp 25.000.000 – Rp 50.000.000            5%
2.       Diatas Rp 50.000.000 – Rp 100.000.000         10%
3.       Diatas Rp 100.000.000 – Rp 200.000.000       15%
4.       Diatas Rp 200.000.000                                        25%

Sistem pemungutan pajak
Sistem pemungutan pajak harus sederhana, sehingga akan memindahkan dan mendorong masyarakat dalam memenuhi kewajiban perbulannya. Sistem pemungutan pajak sebagai berikut :
1.       Official assessment system, sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah untuk menentukan besarnya pajak yang terhitung oleh wajib pajak.
2.       Self assessment system, sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang pada wajib pajak untuk menghitung, membayar, melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar.
3.       With holding system, sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk menentukan besarnya pajak yang terhutang oleh wajib pajak.

OBJEK PENELITIAN
                Penulis melakukan penelitian pada PT. Mandiri Pratama yang bergerak dibidang konveksi pakaian.  Perusahaan ini didirikan oleh Ny. Shinta dan suaminya yang bernama Bapak Surya pada tahun 1990.

ALAT ANALISIS
                Gaji pimpinan dan karyawan PT. Mandiri Pratama dalam pembahasan ini perhitungan PPh pasal 21 penulis mengambil data dari pimpinan dan karyawan pada seluruh bagian yang ada di perusahaan ini dalam perhitungan gaji karyawan sesuai dengan keadaan dimana status dan perhitungan gajinya akan disesuaikan dengan perhitungan perusahaan tersebut.
Gaji pokok                                                            xxx
Tunjangan kesehatan                                        xxx
Tunjangan makan                                              xxx
Penghasilan bruto                                                                                xxx
Pengurang :
Biaya jabatan (5%x peng.bruto)                     xxx
Iuran THT                                                            xxx                        
                                                                                                                xxx
Penghasilan neto sebulan                                                  xxx
Penghasilan neto setahun                                                  xxx
PTKP :
WP sendiri                                                             xxx
WP kawin                                                              xxx
(K/0)                                                                      xxx
                                                                                                                xxx
Penghasilan kena pajak                                                                     xxx        
PPh pasal 21 terutang  (setahun)  :
xxx% x Rp –
PPh pasal 21 terutang (sebulan)  :
Rp - : 12

DAFTAR PUSTAKA
Acmad Tjahjono, Mahagiyani, 2001. Perpajakan Indonesia. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
Gunadi. 1997. Akuntansi Pajak, Jakarta. PT. Grasindo.
Mardiasmo, 2003. Perpajakan Edisi Revisi, Yogyakarta. Andi.
Neltje F. Katuuk. 1993. Hukum Pajak Dan Perpajakan . Jakarta. Universitas Gunadarma.
Waluyo, Wirawan B IIyas. 2003. Perpajakan Indonesia Edisi Revisi. Jakarta. Salemba Empat.     

Sumber jurnal  :  http://library.gunadarma.ac.id/epaper/detail/9765               




- - - - - - - - - - - - - - - - -- - - - - - -   -  -  -  -  -  -  - - - - -  -  -  - -  -  -  - - -  -  -   -  -  -  -  -  - - -



Penulis           :  ANISA SAFITRI
Judul            : ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK SOFTENER TANK DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN PADA PT. SUMATEK

 ABSTRAKSI
Agar aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan efektif diperlukan adanya suatu akuntansi biaya yang baik. Suatu akuntansi biaya memungkinkan adanya penyimpangan – penyimpangan dari kebijaksanaan perusahaan agar dapat segera diketahui dan diatasi. Objek penelitian ini adalah PT. SUMATEK, sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai instalasi pengolahan air. Dalam penelitian ini penulis menggunakan alat analisis deskriptif yaitu dengan menggunakan tabel untuk memperjelas biaya yang terjadi di perusahaan. Untuk menganalisa data yang sudah didapat, penulis menggunakan alat analisis kuantitatif yaitu dengan melakukan perhitungan untuk mencari harga pokok produk dengan menggunakan metode harga pokok pesanan. Hasil penelitian menunjukan bahwa, penerapan akuntansi biaya pada harga pokok produk softener tank dihitung pada saat pesanan selesai dikerjakan. Pengendalian intern pada perusahaan sudah cukup baik. Namun masih terdapat beberapa kekurangan dalam menentukan metode penghitungan harga pokok produk. Biaya overhead pabrik dan biaya-biaya lain di perusahaan sudah dianggap menutupi biaya yang telah dikeluarkan dengan membebankan tiga puluh persen persentase dari biaya bahan baku. Perbaikan dan solusi yang dapat dilakukan perusahaan yaitu hendaknya dalam menentukan biaya overhead pabrik dan biaya-biaya yang terkait selama proses produksi, biaya tersebut dapat dihitung sebagai tarif yang dibebankan. PT. SUMATEK hendaknya juga membuat kartu harga pokok pesanan untuk setiap pesanan yang diterima, kartu harga pokok pesanan dibuat bersamaan dengan saat pesanan tersebut telah selesai diproduksi. Dengan kartu harga pokok pesanan, perusahaan memiliki catatan mengenai pesanan perusahaan.

PENDAHULUAN
Pada umumnya harga jual produk ditentukan oelh eprmintaan dan penawaran pasar. Penentuan harga jual seringkali terjadi kesalahan yang berakibat fatal dalam masalah keuangan dan akan mempengaruhi kontuinitas usaha perusahaan, seperti kerugian yang terus menerus atau menimbunnya produk di gudang akibat tersendatnya perusahaan. Untuk menentukan harga jual yang tepat, suatu perusahaan perlu membuat suatu eprhitungan berbagai biaya yang berhubungan dengan penentuan harga jual suatu produk. Dalam perusahaan manufaktur, yang kegiatan utamanya mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang akan siap dipasarkan diperlukan adanya harga pokok produksi untuk menentukan harga pokok penjualan.

Pengertian Biaya
Biaya merupakan pengorbanan atau pengeluaran sumber ekonomi yang dapat berupa penurunan aktiva atau timbulnya suatu kewajiban, nilai pengorbanan ini ditunjukkan untuk mendapatkan suatu prestasi yang berguna di masa yang akan datang.
Menurut Darsono (2009:19), biaya adalah kas dan setara kas yang dikorbankan untuk memproduksi atau memperoleh barang atau jasa yang diharapkan akan memperoleh manfaat atau keuntungan dimasa datang. Sedangkan menurut Nurlela (2007:4), biaya atau cost adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan yang akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

Penggolongan Biaya
Biaya dapat digolongkan menjadi  :
1.        Objek pengeluaran
2.        Fungsi pokok dalam perusahaan
3.        Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai
4.        Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan
5.        Jangka waktu
Penggolongan biaya yang tepat dengan menggunakan konsep “different cost for different purpose”, yang dimaksudkan bahwa biaya digolongkan atas dasar tujuan penggunaan dari data biaya tersebut.

Sistem harga pokok produk
Sistem harga pokok produk dibagi menjadi dua sistem, yaitu :
1.        Sistem harga pokok sesungguhnya
Adalah sistem pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan harga pokok atau biaya yang sesungguhnya dinikmati.
2.        Sistem harga pokok ditentukan dimuka
Adalah sistem pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan atau jasa yang dihasilkan sebesar harga pokok atau jasa yang mulai dikerjakan.

Gambaran Umum Industri Konstruksi
Karakteristik utama industry konstruksi ini adalah pekerjaan yang dilakukan dalam industry konstruksi didasarkan atas kontrak dengan pemberi kerja. Kegiatan yang dilakukan perusahaan industry ini biasanya melebihi dari satu siklus normal operasi perusahaan. Selain itu, setiap kontrak biasanya menghasilkan produk yang spesifik dan bukan merupakan produk yang sama.

Penggunaan metode harga pokok pesanan
Metode sistem ini cocok untuk elemen-elemen pekerjaan yang unik dan biasanya mahal, dimana barang atau jasa yang dibuat atau diproduksi berdasarkan spesifikasi yang diminta oleh pelanggan atau pemesan. Metode harga pokok pesanan banyak digunakan pada industry seperti  ; konstruksi, percetakan, mebel, pembuatan kapal, pesawat terbang, dll. Disamping itu, metode harga pokok pesanan dapat pula digunakan dalam manufaktur.
Kartu Harga Pokok Pesanan


OBJEK PENELITIAN
Penelitian dilakukan pada PT. Sumatek yang didirikan pada tahun 2007. Berlokasi di Jln. Raya Sertajaya, Kp. Bugel Salam Rt 001/03. Cikarang timur, bekasi-jawa barat.

DATA/VARIABEL YANG DIGUNAKAN
Sesuai dengan masalah yang akan dibahas oleh penulis, maka data yang akan digunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah dengan menggunakan tiga unsure dari biaya yaitu  : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsungm dan biaya overhead pabrik. Pada awal desember 2011. PT. Sumatek mendapat pesanan sebuah softener tank dari PLTD Aceh sebanyak 1 unit yang waktu penyelesainnya diberikan waktu 16 hari.

ALAT ANALISIS
Penetapan harga pokok produk dengan perhitungan biaya berdasarkan pesanan maupun perhitungan biaya berdasarkan kartu pesanan dengan metode harga pokok peasanan.
Biaya bahan baku                                                xxx
Biaya tenaga kerja langsung              xxx
Biaya overhead pabrik                        xxx
Total biaya                                                            xxx
Beban pemasaran                                                 xxx
Beban adm& umum                                             xxx
Total harga pokok produk                                  xxx

Pembebanan biaya produksi
a.        BDP-BBB               xxx
                                Persedian BBB      xxx
b.       BDP-BTK              xxx
                                Gaji dan upah        xxx
c.        BDP-BOP               xxx
                                BOP yang dibebankan        xxx

Pencatatan produk selesai
Persediaan produk jadi
a.        BDP-BBB
b.       BDP-BTK
c.        BDP-BOP

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Dunia Firdaus, 2009. Akuntansi Biaya, Edisi Kedua, Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Carter, William, K, 2009. Akuntansi Biaya, Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Mulyadi, 2009. Akuntansi Biaya, Edisi Kelima, penerbit YKPN, Yogyakarta.
Nurlela, 2007. Akuntansi Biaya Tingkat Lanjut, Edisi Kedua, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
sumber  : Penulisan Ilmiah Pribadi.



- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -- - - ---   - - -  -   -   - -   - - -   - -  - -


SERTIFIKAT KURSUS

 SERTIFIKAT WORKSHOP

SERTIFIKAT SEMINAR